Jangan Anggap Remeh Uang Logam

Kemunculan uang Pertama kali muncul saat raja Asshurbanipal dari assyiria(tahun 6600 sebelum masehi mengadakan hubungan dagang dengan Raja Gyges,tetapi alagkah terkejutnya Asshurbanipal ketika Raja Gyges Menggunakan uang dalam transaksi berdagangnya,bahkan Hammurabi,maupun Nebukadnezar,maupun Xerxes,semua negara-negar besar yang terlebih dahulu mengadakan hubungandengan Asshubarnipal beluma pernah menggunakan uang didalam transakasi mereka.
Gyges menerima kebudayaan uang dari ayahnya,Raja Croesus pada 700 tahun sebelum masehi,berdasarkan pemikiran pada kesulitan zaman barter,yaitu kebutuhan yang berbeda menjadi kesulitan utama dalam transaksi perdagangan,seperti orang yang memiliki anggur ingin menukarkannya dengan beras dari seorang pemilik beras,tapi belum tentu pemilik beras tersebut menginginkan anggur. Asshurbanipal yang segera mengetahui fungsi dan manfaat uang langsung membuat uang.perbuatan ini mulai dikembangkandigunakan secara merata di assyiria,Raja-raja persia dan babylonia pun segera meniru membuat uang. (Rosyidi,Pengantar teori ekonomi,1994:67).
Macam-macam barang digunakan sebagai uang pada zaman itu dari yang berupa kulit kerang,logam mulia,gigi dan lain sebagainya.kesulitan mulai muncul dari kesulitan bagaimana membedakan kulit kerang yang kecil dan besar,kesulitan lainya barang barang itu tidak tahan lama dan mudah pecah,sedangkan ketika sudaha pecah rusaklah nilainya lalu tidak bisa digunakan lagi,lalu munculah ide membuat uang dari bahan logam. (Rosyidi,Pengantar teori ekonomi,1994:67),menurut beberapa sumber ,logam digunakan kareana tidak mudah rusak,dan logam yang digunakan adalah rata2 berupa emas dan perunggu karena logam ini nilainya tidak akan berkurang walau sudah lama digunakan.

Uang Kepeng,Sumber:Google.com
Di indonesia uang logam sudah dipergunakan sebagai alat transaksi sejak zaman-zaman kerajaan dibuktikan dengan keberadaan uang logam yang bernama uang kepeng.dan pada zaman modern uang logam masih digunakan.
Saya ingat ketika saya masih duduk dibangku Sekolah dasar uang logam begitu dihargai karena harga barang saat itu masih murah,makanan saja bisa didapatkan seharga Rp.100-Rp.500,dan bahkan ketika ada uang logam jatuh maka banyak orang yang segera memungutnya.
Setelah krisis ekonomi tahun 1998 yang menyebabkan Hyperinflasi,harga-harga barang melambung tinggi sampai 200%,banyak orang beralih pada uang kertas dan uang kertas menciptakan nominal terbesarnya yaitu uang Rp.100.000,uang logam jadi tidak berharga lagi,dan parahnya adalah tahun 2000 keatas dimana ketika uang logam Rp.25,dan Rp.50 dilenyapkan,maka tak ada lagi kembalian bagi nominal Rp.50,semua angka dibulatkan.
Keanaktirian uang logam mulai buruk ketika masyarakat gemar melakukan konversi kembalian uang Rp.100,yang kini berupa uang logam setelah uang kertas Rp.100 merah dilenyapkan,dengan kembalian berupa permen,padahal sebenarnya pedagang memiliki Uang logam tersebut.bahkan kini tak ada lagi yang menggubris uang logam yang jatuh dijalan,kecuali pengemis saja.

Uang Logam Rupiah,Sumber:Google.com
Perlu diperhatikan uang yang dipergunakan sebagai alat transaksi dan pembayaran tunai yang umum dan sah di indonesia adalah uang kartal,yang ada dua jenis yaitu Uang Kertas dan Uang Logam.jadi uang logam masih alat pembayaran yang sah di indonesia.
Dampak yang muncul ketika kita terus menerus menyimpan uang logam kita adalah mendorong timbulnya,kenaikan harga atau inflasi,karena jumlah uang yang beredar menjadi banyak,hal ini menjadi beban negara dalam membiyayai pencetakan uang,dan menimbulkan steatment bahwa daya beli konsumen tinggi,karena kebutuhan uang yang tinggi,dan tidak seimbang dengan stok barang,yang mengakibatkan harga barang dinaikan,untuk mengurangi permintaan yang tinggi,
Oleh karena itu gunakanlah uang logam kita untuk menjaga kestabilitasan ekonomi,dan menciptakan pemerataan fungsi uang.






Share this article :
 
Copyright © 2011. Copasindo - Back to Top
Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger