Antara Kesulitan dan Tekanan

Kesulitan dan tekanan hidup itu pasti ada akhirnya. Tetapi terkadang sebelum berakhir, ia sringkali hampir menguras semua energi yang kita miliki. ia hampir saja mencabut semua kesabaran dan membuat kita terperosok dalam lubang kekalahan.
Memang, sudah menjadi watak kesulitan selalu meninggalkan pengaruh dan kesan yang tidak baik pada jiwa. Kadang membuat kita putus asa, stress, dan mematikan semangat. Kadangpula membuat kita kalap, tidak berpikir jernih dan tak mampu mengendalikan emosi. Seseorang, misalnya, bisa nekad mengakhiri hidupnya karena beratnya penderitaan yang di hadapi. Atau seperti sekelompok ibu-ibu yang tega menjual bayi-bayinya karena tekanan ekonomi.
Manusia memang punya kelemahan ketika sedang berhadapan masalah. Dan karena itu kita harus selalu menyiapkan diri, menghimpun kekuatan dan energi, dan itu ada pada kebutuhan spiritual yang selalu kita asup ke dalam jiwa kita. Pada suasana kita sedang berduka, ketika musibah dan bencana menghampiri, di saat kita merasakan dunia begitu sempit karena rejeki kita yang seperti di batasi.
Ahmad bin yusuf, seorang sastrawan, mengatakan," Manusia telah mengetahui bahwa kemudahan datang setelah kesulitan, persis seperti datangnya siang setelah gelapnya malam. Namun kelemahan manusia selalu saja terjadi di saat bencana menimpa. Karena itu jiwa harus di beri kekuatan baru pada saat berada dalam kesulitan. Jika tidak, jiwa akan dipenuhi keputusasaan dan dapat menghancurkan diri sendiri."
Kesulitan datang sebelum kemudahan, laksana rasa lapar yang datang sebelum adanya makanan. Dan makanan akan terasa lezat apabila di makan saat keadaan lapar.
Tetapi kesabaran itu hanya akan muncul ketika ada asupan religius yang selalu kita berikan kepada diri kita. Ketika hari ini, misalnya, Allah swt belum juga mengangkat penyakit yang kita derita, lalu kita nyatakan pada diri kita bahwa Dia sedang mencuci diri kita dari kesalahan- kesalahan masa lalu, kemudian dengan tulus meminta ampunan kepada-Nya.
Ketika seseorang mulai memahami tujuan hidupnya, ia akan tahu bahwa dirinya pasti akan di uji, baik untuk mendapat pahala dari Allah ataupun untuk menghapuskan dosa-dosanya.

Sumber: majalah tarbawi



Pegel juga nie ngetik pake handphone...
Share this article :
 
Copyright © 2011. Copasindo - Back to Top
Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger